Pages

Ads 468x60px

06 November 2014

05 Nov 14 : Cara Menikmati Hidup

Pagi ini saya berniat untuk memulai lari pagi namun sepertinya mood untuk lari masih belum menyala (alasan saja). akhirnya cuma berjalan di sekitar "Kost"an (walau sebenarnya ini adalah ruko yang belum dimanfaatkan sama pemiliknya sehingga saya bisa memakainya selama tinggal di magelang) sambil mengamati daerah sekitar yang sepertinya tidak banyak pemuda khususnya pria disini.

Sepulang dari jalan santai, saya menyapa ibu pemilik warung depan kostan yang menanyakan apakah saya sudah melapor ke ketua RT setempat. setelah sedikit bercengkrama sambil menikmati jalan protokol yang masih lengang, saya membeli air mineral untuk stock air yang mulai menipis. mungkin saya perlu membeli galon agar lebih menghemat dan tidak perlu membeli botolan setiap hari. saya sempat memotret area depan tempat tinggal saya saat ini.

Ruko yang saya tempati selama sebulan kedepan
saya pun beranjak kembali ke kamar yaitu ruangan lantai 2 ruko. kemarin saya sempat membeli indomie goreng yang sepertinya akan jadi menu sarapan saya pagi ini karena masih belum bernafsu untuk makan nasi. untungnya saya membawa alat masak sendiri (padahal emang niat) yaitu alat masak untuk pendakian gunung berupa kompor portabel dan gas tabung kecil beserta panci mungilnya.

Dapur ala chef zuhri. :D
setelah melakukan beberapa kali percobaan dan memastikan bahwa kompornya bekerja dengan baik, saya pun mulai memanaskan air lalu memasukkan mie instan yang sudah dihancurkan (soalnya klo ga dihancurin, mienya ga muat. hahaha). tidak berapa lama kemudian mie goreng pun matang. setelah ditiriskan, saya langsung memasukkan bumbu-bumbunya kedalam panci yang berisi mie yang telah dibuang airnya karena saya memang tidak membawa piring atau mangkok. hahaha. akhirnya makan dari pancinya sekalian. menghemat piring kotor :p

Mie Goreng Instan langsung di panci. slurp
setelah kenyang menyantap mie goreng yang disajikan di "piring darurat" kemudian mencuci peralatan masak yang kotor lanjut mandi. hari ini tidak ada rencana keluar sehingga bisa sedikit santai.

pas waktu adzan dzuhur tiba, saya melangkahkan kaki ke surau (musholla) yang berada tak jauh dari sini. sesampainya disana, saya hanya menemukan seorang kakek tua yang selesai mengumandangkan adzan. setelah shalat sunnah dua rakaat, ternyata tidak ada jamaah yang datang lagi hingga saya selesai sholat berjamaah bersama sang kakek. hiks

saya pun kembali ke kostn dan melanjutkan pekerjaan. belum ada rasa lapar yang muncul sehingga saya melewati waktu makan siang lagipula masih ada roti bohong yang tersisa dan masih bisa dimakan, sayang bukan jika dibuang. hingga waktu ashar pun tiba dan saya kembali ke surau yang hanya ada kakek tua tersebut. saya disapa dengan bahasa jawa dan sang kakek pun sadar jika saya tidak paham apa yang dikatakan dan bertanya "tinggal dimana?". saya menjawab "disebelah sana. saya masih baru". karena saya juga bingung untuk mengatakan posisi tepatnya tempat saya tinggal.

Sebenarnya saya sudah mulai sholat di surau itu sejak maghrib kemarin yang jamaahnya terlihat cukup banyak (minimal dapat 2 shaf) dan juga ada jamaah wanita yang didominasi ibu2 dan beberapa anak kecil. memang benar perkataan ulama terdahulu bahwa sholat jamaah paling mudah itu sholat maghrib sedangkan yang paling susah adalah subuh dan isya.

semoga Allah berikan hidayah bagi warga setempat untuk mau meramaikan surau yang kecil ini. semoga Allah berikan kekuatan dan kesabaran bagi sang kakek yang terus berusaha menghidupkan surau agar warga tetap mendapatkan suara adzan tepat waktu ketika waktu sholat tiba.


Magelang, 05 November 2014
@ZuhriUtama

0 comments:

Post a Comment