Pages

Ads 468x60px

28 April 2015

CERPEN - Kunci Hati


"hufff....." akhirnya datang juga yang dinanti. ku lihat sekilas suasana bis yang sudah hampir penuh. sebuah bangku kosong terlihat dibaris ke 4, seorang wanita setengah baya sedang sibuk dengan smartphonenya. aku pun meminta izin untuk duduk disebelahnya, dia memintaku duduk didekat jendela.


cuaca pagi ini mulai terasa panas. sudah sejak jam 6 pagi, aku menunggu bis. jika bukan karena semalam aku tidur terlalu larut, aku masih bisa mengejar bis pagi. namun ternyata lagi-lagi aku kesiangan. setelah menunggu hampir 1 jam, bis pun datang dari kejauhan. beberapa orang yang menunggu sudah tidak sabar menanti kedatangan bus tersebut.


bis rajawali jurusan semarang solo pun beranjak. rasa suntuk setelah bekerja selama sepekan, membuat aku memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan di kota solo. sekedar menikmati suasana baru dan mencari pengalaman baru. bis masih bergerak perlahan menyusuri jalan sambil sesekali menaikkan penumpang.


memasuki kawasan tugu, bis pun berhenti untuk menaikkan penumpang yang sudah menunggu. cukup banyak orang yang hendak berangkat menuju solo. entah tujuannya ke ungaran, salatiga atau boyolali. beberapa penumpang terus merapatkan diri ke belakang bis. bis sudah terisi penuh, seorang wanita berdiri di lorong tengah. akhirnya ku putuskan untuk memberi tempat dudukku, ia pun berterima kasih dan menempati bangku tersebut.


bis kembali melaju dan segera menggerung pelan memasuki tol. tak terlalu banyak penumpang yang berdiri, beberapa pria bergerombol di belakang bis. aku pun menatap barisan kendaraan yang saling mendahului. jalan tol terlihat cukup ramai dengan kendaraan pribadi. sesekali mobil dengan plat B melintas.


sekilas ku lirik wanita yang masih asik dengan smartphonenya, mungkin sedang asyik mengobrol di grup online. wanita yang menempati tempat dudukku lebih sibuk menatap pemandangan dari jendela. aku tak bisa melihat wajahnya, tangan kirinya menopang wajahnya yang menempel ke jendela. aku menebak usianya tak jauh dariku, sekitar 28 tahun. jilbab biru muda menutupi kepala hingga seluruh tubuhnya. sekilas aku menyadari tak baik menatap seseorang khususnya lawan jenis seperti itu. akhirnya ku alihkan wajahku dan melihat sekilas gerombolan pria di belakang yang cukup membuat kegaduhan.


bis pun sudah keluar dari tol dan memasuki kawasan banyumanik. dari sini, bis akan menyusuri jalan utama penghubung antara semarang dan solo melewati ungaran, salatiga, dan boyolali sebelum memasuki kota solo. penumpang semakin bertambah, beberapa penumpang wanita pun harus berdiri. aku hanya bisa menatap kasian melihat seorang ibu harus berdiri di area depan.


wanita berjilbab biru itu sepertinya sudah tertidur, aku menyibukkan diri mengecek pesan di grup whatsapp yang ramai dengan cerita liburan teman-temanku. diskusi seru di grup whatsapp mengalihkan keramaian bis yang terus bergerak. beberapa penumpang turun dan berganti dengan penumpang yang masih berdiri. ku lirik ibu yang berdiri di depan telah mendapatkan tempat duduknya.


tak terasa, bis sudah memasuki kota salatiga. wanita yang tadi sibuk bermain smartphone pun bangun dari kursinya dan segera turun. akhirnya aku bisa meluruskan kaki yang sudah berdiri sejak dari semarang tadi. wanita yang duduk didekat jendela pun memperbaiki posisinya dan sekilas kami saling melihat. aku pun tersenyum dan memberi anggukan kecil.


bis pun melintasi kota salatiga dengan perlahan, beberapa penumpang sudah bersiap untuk turun ketika kondektur bis meneriakkan "TINGKIR.... TINGKIR" yang merupakan nama terminal yang berada di selatan kota salatiga. wanita disebelahku pun meminta izin untuk keluar, ternyata ia turun di terminal ini. tak ada penumpang yang berdiri, akhirnya aku memindahkan posisi duduk berada di dekat jendela. ku lihat wanita itu menuju bangku terminal. bis tak lama berhenti, para penjaja makanan pun segera turun dan bis pun meninggalkan terminal untuk melanjutkan perjalanan.


saat aku sedang memperbaiki posisi dudukku, ku rasakan ada sesuatu yang menusuk dari lipatan kursi. ku rogoh diantara lipatan kursi dan ku temukan sebuah kunci dengan gantungan kunci berupa pahatan tembaga berwarna kuning keemasan berbentuk inisial huruf F dan sebuah gantungan bertuliskan PGSD UNNES. sepertinya ini milik wanita tadi. aku sedikit bimbang apakah harus turun dan segera kembali. mungkin dia sudah pergi. ku putuskan menyimpannya.


sepanjang perjalanan, dipikiran ku hanya seputar wanita berjilbab biru tadi. siapa dia, kunci apa ini, bagaimana menemukannya, apakah aku harus mengembalikannya. pikiran itu terus berputar dan imajinasiku terus berputar.


"mas.... mas..... mas anto.....". aku terkesiap, ternyata ada seseorang yang memanggilku. ku alihkan pandanganku dan menatap seseorang yang memanggilku. "loh... mbak. mmm.... oiya mbak. ini kuncinya ketinggalan. saya nemuin di lipatan bangku". ternyata dia adalah wanita berjilbab biru tadi. suasana bis sudah sepi dan sepertinya sudah berhenti di suatu tempat. wanita itu masih menatapku sambil tersenyum. dia pun mengambil kunci yang aku ulurkan kepadanya. dengan senyuman manis yang menghiasi wajah bulatnya, dia menyampaikan rasa terima kasih karena dia sangat khawatir ketika kehilangan kunci tersebut.


aku masih terpana menatap wajahnya. sejenak ku lihat wajahnya yang cerah dan ceria seperti sebuah bunga melati yang berada di lautan samudera berona biru muda. "terima kasih mas anto.... kamu sangat baik sekali....". ia pun segera berlalu dan menghilang dibalik pintu bis. aku tersadar dan terhenyak di kursi. tiba-tiba aku teringat, bagaimana dia bisa tahu nama aku? dan siapa namanya. aku bahkan belum sempat menanyakan siapa ia dan bagaimana ia tahu namaku. segera aku bangkit dari kursi dan mengejarnya. aku melompat dari pintu bis dan terjatuh di tanah lapang. tak ada siapa-siapa disana. kemana ia pergi dan dimana aku? tiba-tiba tanah bergetar dan aku pun terjerembab dan kepalaku pun terantuk benda keras.


bukk..... "aduh..." ku usap kepala yang terantuk benda keras. ku angkat kepalaku dan menatap seorang ibu yang duduk disebelahku dan bertanya bagaimana keadaanku. bis masih melaju cepat. ternyata aku tadi tertidur dan tak sadar sudah ada orang yang mengisi bangku kosong di sebelahku.


kakiku merasakan sesuatu yang menonjol di bawah kursi. ku temukan kunci itu tergeletak disana. mungkin terjatuh saat aku tertidur. "hmm... ternyata hanya mimpi.." gumamku kecewa. entah bagaimana caraku mengembalikannya, semoga tuhan memberikan aku kesempatan untuk bertemu dengannya suatu saat nanti.

baca kisah selanjutnya - Pintu Ikhlas

@ZuhriUtama
Semarang, 28 April 2015

0 comments:

Post a Comment