Pages

Ads 468x60px

08 April 2015

hikmah dari sebuah SIM yang Hilang

kantor SATPAS daan mogot (gambar : rmol.co)

pada hari senin lalu (06/04/2015), saya harus mengurus SIM (surat izin mengemudi) C saya yang hilang. kejadiannya saat saya sedang berada di Semarang. kronologisnya saat itu saya sedang mengendarai motor. karena saya menggunakan celana pendek yang longgar, dompet yang berada di kantong belakang pun entah loncat di suatu tempat saat saya berkendara di jalan yang kurang mulus.

akhirnya saya harus mengurus SIM C saya kembali agar bisa lebih tenang saat berkendara di jalan. awalnya saya ragu karena saya tidak memiliki fotokopi SIM yang hilang dan tidak ada catatan sama sekali terkait nomor SIM saya.

awalnya saya berusaha mencari informasi tentang agen jasa yang bisa mengurus SIM hilang. maklum, pengalaman saat pertama kali membuat SIM yang mau tidak mau harus menggunakan jasa calo karena saya sudah mencoba dua kali proses pembuatan SIM secara normal tapi selalu gagal saat uji praktek.

saya mengakui bahwa saya membuat SIM melalui calo. sehingga saya agak ragu apakah SIM saya bisa diterbitkan ulang tanpa harus melalui proses uji kembali. sehingga saya berjaga-jaga dengan mencari penyedia jasa pengurusan SIM jika memang tidak bisa diterbitkan tanpa membawa fotokopi SIM saya yang hilang.

saya pun berangkat di awal pagi bersama dengan adik saya. niatnya adalah memberikan dia pengalaman untuk mengurus SIM jika suatu saat dia ingin mengurus SIM. dalam perjalanan saya berpikir, jika saya mengurus SIM melalui calo berarti saya sedang mengajarkan adik saya sesuatu yang buruk. saya pun berdoa semoga Allaah berikan jalan agar saya bisa mengurus tanpa melalui calo.

setiba di SATPAS (Satuan Pelaksana Administrasi SIM) Jakarta Barat yang merupakan pusat pembuatan SIM bagi warga jakarta. terlihat banyak perubahan, lokasi parkir lebih tersusun rapi. saya pun segera memarkir kendaraan motor saya. kami menuju ke gedung utama namun setiba di depan pintu sudah terdapat petugas yang menjaga.

ternyata yang boleh masuk ke dalam gedung hanya orang yang akan mengurus SIM dengan bukti surat cek kesehatan. saya diminta mengecek kesehatan mata di klinik yang berada di gedung dekat lokasi parkir.

setelah membayar sebesar 25ribu, saya pun menuju ke dalam suatu ruangan untuk mengecek mata saya. tes kesehatannya tidak terlalu detail. sekedar melihat susunan huruf berukuran kecil di layar di depan untuk mengetahui bahwa mata kita masih cukup bagus melihat dalam jarak tertentu.

setelah mendapat surat cek kesehatan, saya pun menuju ke gedung utama kembali. saya pun mendapat sebuah stripband (gelang kain) setelah menunjukkan surat cek kesehatan. adik saya tidak bisa ikut ke dalam karena dia tidak mengurus SIM, saya pun menyuruhnya menunggu di kantin.

memasuki lobi gedung utama, saya pun diarahkan untuk membayar biaya pengurusan SIM sebesar 75ribu untuk SIM C sedangkan untuk SIM A dan B sebesar 80ribu. pembayaran di lakukan di counter bank BRI yang berada didalam gedung. setelah mendapat bukti pembayaran, saya menuju ke loket registrasi untuk mendapatkan formulir.

setelah mengisi formulir sesuai data yang dibutuhkan, saya pun sudah bisa memasuki ruang lebih dalam melalui pintu khusus yang dijaga oleh petugas. ternyata saya tidak perlu membuat SIM baru meski tidak ada fotokopi SIM lama saya yang hilang. saya diarahkan menuju lantai 2 ruang Arsip untuk mengecek data saya apakah benar pernah memiliki SIM atau tidak.

setelah menyerahkan formulir ke loket arsip, saya diminta menunggu karena petugas sedang mengecek data saya di database pusat. setelah 10 menit, nama saya pun dipanggil dan diarahkan menuju loket 18 di lantai 1. di loket 18B khusus untuk pengurusan SIM hilang sedangkan loket 18A untuk pengurusan SIM baru.

selesai diperiksa, saya diminta menuju loket 25/26 untuk proses foto ulang. ternyata belum ada petugas sama sekali di kedua ruang tersebut. akhirnya saya dan beberapa orang yang juga sedang mengurus sim hilang menunggu di loket/ruang 26. sampai saat ini, saya hanya menghabiskan waktu 30 menit dari pertama masuk sampai sesi pemotretan.

setelah menunggu sebentar, seorang petugas masuk dan memanggil kami satu persatu sesuai urutan formulir yang kami letakkan di keranjang kecil. tak lama saya pun sudah selesai foto. saya pun diarahkan menuju loket 32 untuk mengambil SIM baru saya yang sudah dicetak ulang.

setelah menyerahkan formulir, saya pun sudah mendapat SIM C saya yang baru tanpa ada proses yang menyulitkan. semuanya berjalan lancar tanpa ada uang pelicin ataupun kesulitan lainnya. saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi untuk SATPAS yang telah memberikan kemudahan proses dan membersihkan dari para calo yang menganggu.

akhirnya saya pun pulang dengan rasa puas. semoga peningkatan pelayanan ini diikuti oleh kantor-kantor pemerintahan lainnya.

0 comments:

Post a Comment