gambar : www.pxleyes.com |
saya jadi teringat perubahan sikap saya terhadap cara saya memanggil orang lain dengan nama yang baik. pada zaman saya masih sekolah SMA, kebiasaan memanggil kawan dengan sebutan / nama gaul itu biasa. ada yang dipanggil belo, jangkung, peyang, jawa dan lainnya,
beberapa nama mungkin masih terdengar normal. tidak terkesan mengejekkan tapi tetap saja, mereka sebenarnya punya nama yang diberikan orang tua mereka yang merupakan perwujudan doa dalam bentuk nama. nama yang orang tua mereka berikan adalah harapan terhadap hidup sang anak. ada yang bernama nuraini yang artinya cahaya mata, syaifuddin yang artinya pedang agama dan lainnya.
maka bagi saya, memanggil mereka dengan nama asli mereka sebenarnya juga ikut serta mendoakan mereka dengan harapan yang dimiliki oleh orang tua mereka. mungkin kita tidak mengetahui arti dari nama tersebut, tapi setidaknya doa itu akan tetap tersampaikan dan akan menjadi jawaban atas doa yang dipanjatkan.
kembali ke broadcast diatas, memang sangat disayangkan jika tokoh yang disebut oleh pengirim broadcast telah membuat suatu kesalahan. tapi dengan menjelek-jelekkan seseorang tidak membuat tokoh tersebut menjadi baik.
rasulullah saw sendiri mencontohkan bagaimana kita menyikap seseorang yang telah berbuat aniaya terhadap diri kita. saat beliau dilempari batu saat berdakwah di thaif, beliau malah mendoakan bagi mereka dikarenakan ketidaktahuan mereka. padahal Allaah sudah memerintahkan kepada malaikat penjaga gunung jika Rasulullaah ingin memberikan hukuman kepada penduduk Thaif.
belajarlah dari Rasulullah saw yang akhlaknya adalah Al-Qur'an
Semarang, 2 april 2015
0 comments:
Post a Comment