alhamdulillaah, mas Edo menjawab pesan saya dari whatsapp dan mengatakan bahwa hari sabtu bertepatan dengan dia libur pergantian shift. akhirnya setelah diskusi untuk transportasi dan akses kesana, saya pun beristirahat dan bersiap untuk berangkat sabtu pagi menuju Tuban. YEAY...... Lets Go!
sabtu pagi, saya bersegera mandi kemudian sholat subuh (tumben, biasanya mandi jam 6 :p) lalu bersiap untuk bergegas menuju terminal Terboyo Semarang. jam 5.30 pagi saya sudah duduk tenang menunggu bis Trans Semarang pertama dari terminal Mangkang menuju halte transit balaikota lalu melanjutkan lagi dengan Trans Semarang menuju terminal Terboyo. jam 6.30 saya tiba di terminal Terboyo dan segera mencari bis tujuan Semarang - Surabaya yang melewati kota Tuban. (padahal dikasih tau sama kenekny klo mw ke tuban naik jurusan ini :p).
Setelah mendapat posisi duduk yang nyaman yaitu dekat jendela dan bangku 2 seat, jam 7 tepat bis mulai bergerak meninggalkan terminal Terboyo. ternyata penumpang bis cukup ramai. belum jauh meninggalkan pintu keluar terminal, sudah banyak penumpang yang menunggu di luar terminal yang mulai naik bis dan beberapa sudah berdiri. 30 menit kemudian bis sudah memasuki jalur lingkar selatan demak menuju kudus.
harga tiket bis Patas Non AC Semarang menuju ke kota Tuban sebesar 39 ribu rupiah. kursinya lumayan empuk, tidak terlalu keras. hawa panasnya pun tidak terlalu terasa bagi saya (secara saya ini makhluk anti AC. hahaha) dan karena supir bisnya melaju dengan ugal-ugalan. jadi saya fokus berdoa agar selamat sampe tujuan :X
estimasi perjalanan dari semarang ke tuban kurang lebih 5 - 6 jam berdasarkan informasi dari mas Edo. setelah kota kudus menuju kota pati, saya melewati kota bernama juwana. ternyata toko oleh-oleh khas semarang yaitu bandeng juwana mungkin pemiliknya berasal dari sini. memasuki kota pati, kiri kanan jalan diselingi oleh persawahan dan beberapa pasar dan perumahan penduduk.
setelah Pati, kami memasuki kota rembang yang identik dengan pria bersarung dan berkopiah hitam. sepertinya daerah Rembang terdapat banyak pesantren-pesantren di sepanjang jalan. meninggalkan rembang, bis memasuki daerah Lasem. aroma terasi dan amis ikan mulai menusuk hidung, tak lama saya pun melihat batas daratan, garis pantai yang sangat indah dipenuhi kapal-kapal kayu milik masyarakat sekitar. dari sini, jalanan seterusnya menyusuri pesisir pantai dan saya pun semakin menikmati perjalanan ini.
akhirnya jalur bis pun meninggalkan pesisir pantai. ini berarti sudah semakin dekat dengan kota Tuban (soalnya baru cek Google Maps :p). saya pun sempat melihat pabrik semen Holcim dan semen Gresik yang ternyata itu merupakan pelabuhan khusus. tak lama kemudian saya pun melihat sebuah cerobong asap bercat garis merah putih di kejauhan. itu adalah cerobong PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) Tanjung Awar-Awar. ternyata bis tiba lebih cepat dari estimasi. pukul 11.30 saya tiba di kota tuban, tepatnya terminal lama tuban (kini menjadi rest area Tuban).
SELAMAT DATANG DI KOTA TUBAN!
saya di monumen garuda tuban |
terminal lama tuban (kini rest area tuban) |
pesisir pantai kota tuban |
suasana kota tuban dari dalam lyn |
saya akhirnya duduk manis (jangan nanya apanya yg manis) di dalam lyn menuju kostan mas Edo. sempat hujan turun sebentar namun setiba di kostan mas Edo hujan sudah berhenti. akhirnya pukul 12.30 siang saya tiba dengan selamat di kostan mas Edo. kami pun mulai menyusun rencana wisata yang akan kami datangi hari ini.
setelah istirahat sejenak, akhirnya kami sudah menyusun tempat-tempat wisata yang akan dikunjungi di kota Tuban, simak ya di artikel selanjutnya Tempat-tempat wisata di kota Tuban >>>
0 comments:
Post a Comment