jam 7 pagi saya pun mulai bersiap-siap untuk berangkat karena jam 8 sudah bisa izin untuk keluar pondok. saya janjian dengan mbak eva di artos untuk meminjam helmnya. jam setengah 8 lewat, saya pun berangkat menuju artos dengan motor. setelah bertemu mbak eva dan meminjam helmnya, saya pun berangkat menuju pesantren gontor yang berada di kaki gunung.
untuk menuju pondok pesantren gontor 6, kamu cukup bertanya arah menuju tempat wisata Ketep Pass yang lebih dikenal dengan museum gunung merapi yang memang didalamnya terdapat museum mengenai sejarah gunung merapi yang terkenal dengan kedahsyatan letusannya. dari jalan raya utama magelang - jogja, setelah melihat plang Ketep Pass (disitu juga terdapat plang pondok pesantren gontor 6), saya memasuki jalan yang mulai menanjak dengan kondisi jalan yang agak rusak (saat saya lewat, sedang ada pengecoran jalan baru).
ada dua akses masuk ke ponpes gontor 6, yang pertama ditandai dengan plang besar gontor 6. menurut mbak dian, jalur ini berliku-liku dan sulit sehingga saya diminta masuk melalui jalan kedua yang berada lebih keatas dengan plang kecil bertuliskan gontor 6. petunjuknya cukup jelas hingga saya tiba di gontor 6. jika anda sudah melihat gedung dengan atap bertuliskan gontor 6 dan masjid, jangan langsung menuju kesana. ikuti petunjuk bertuliskan BAPENTA (Balai Penerimaan Tamu) yang merupakan gerbang masuk untuk bisa menemui murid.
Pondok Pesantren Modern Gontor 6 Darul Qiyam Magelang |
saya baru ingat bahwa saya juga punya sepupu disini yang sedang belajar di bangku kelas 5. wahid ka'alfin namanya. saya pun bertanya ke orangtuanya di kelas brp dan kamar apa alfin tinggal. setelah bertanya ke bagian penerimaan tamu dan ditunjukkan kamarnya, saya pun mencari dan ternyata dibantu oleh information center untuk diumumkan dan akhirnya saya pun bertemu dengan alfin, sepupu saya.
jam 9, saya ditemani alfin bertemu sya'aka dan meminta izin ke bagian keamanan agar sya'aka bisa keluar pesantren hari ini. setelah perizinan beres, saya dan sya'aka pun berangkat dengan motor menuju kota magelang. alfin sempat meminjam hape saya untuk menelepon ortunya di jakarta.
setibanya di magelang, ternyata sya'aka mau mandi dulu sehingga saya ajak saja ke kostn saya karena waktu juga sudah menunjukkan pukul 10.20 siang. saya memasakkan mie goreng untuk sarapan dia karena ternyata dia pun belum sarapan. selepas mandi dan sarapan, kami menuju masjid agung kota magelang untuk sholat jum'at (setiap anak gontor yang ke magelang harus sholat di masjid agung karena ada absen selepas sholat disana). setelah sholat jum'at, kami pun meluncur ke rumah makan Waroeng Steak untuk makan siang bersama mbak eva yang sudah menunggu sejak tadi disana.
Aka di Waroeng Steak |
kami pun segera memesan menu makan siang yang sudah sejak tadi kami tunggu. huff, laparnya. saya memesan Chicken Pepper dan Milkshake Mocca Special, slurp. tak terasa kami pun sudah sejam disini. langit mulai gelap dan suasana semakin menandakan bahwa akan turun hujan. kami bertiga bergegas menuju ke rumah mbak emi agar sya'aka bisa beristirahat sejenak dan mandi sebelum kembali ke gontor.
Steak Chicken Pepper, slurp |
jam 14.30, hujan pun turun. saya agak cemas bagaimana nanti bisa mengantar sya'aka kembali ke gontor dengan motor. semoga saja setelah ashar hujan akan berhenti. saya pun melanjutkan pekerjaan yang tertunda. sya'aka sedang sibuk membaca buku kemudian mandi. hingga sore, hujan tak kunjung berhenti. malah semakin besar dan deras. mbak dian (bundanya sya'aka) menelpon dan mengabarkan bahwa orang tua temannya sya'aka sedang di artos dan akan menjemput dengan mobil untuk kembali ke gontor.
Alhamdulillaah, pukul 15.45 saya mengantar sya'aka untuk bertemu orang tua temannya di depan jalan. setelah mengantar aka, saya pun kembali ke rumah mbak emi. saya pun kembali ke kostn dengan membawa mainan baru berupa buku-buku novel untuk bacaan dan juga penggorengan kecil untuk menggoreng di kostn. asyik, saya bisa bereksperimen memasak sesuatu. besok sepertinya saya harus membeli beberapa bahan makanan untuk dicoba dimasak. hehehe
Buku milik mbak eva dan Penggorengan milik mba emi (pinjem semua :D) |
Ternyata berbeda dengan di jakarta, disini para tamu duduk di bangku menghadap rumah duka dan tahlilan pun dimulai tanpa membaca yasin. saya yang biasa tahlilan dengan duduk bersila di lantai jadi merasa aneh sendiri apalagi pengantarnya dengan bahasa jawa yang tidak saya mengerti. hehehe
selesa tahlilan, kami mendapat teh manis hangat dan makanan kecil sebanyak 3 macam. setelah menghabiskan teh manisnya, kami pun pamit dengan membawa buah tangan hasil dari tahlilan. lumayan buat ganjel perut buat anak kostn seperti saya. :p
buah tangan hasil tahlilan kampung |
Magelang, 07 November 2014
@ZuhriUtama
kerensssull
ReplyDelete