awalnya dikarenakan ada lembur di hari sabtu, akhirnya saya batalkan rencana ke Surabaya. setelah berlembur ria di hari sabtu, saya terbangun di pagi hari (sebenernya kesiangan) lalu sibuk di kamar. mau sarapan ke pantry paling cm ada roti. karena tinggal di mess kantor di tengah kawasan pabrik sehingga sulit untuk mencari warung makan.
akhirnya saya merencakan pergi ke pusat kota Semarang dengan niat membeli charger hape nokia di kawasan simpang lima. setelah mandi, tiba-tiba listrik mati. baiklah, sepertinya memang disuruh jalan-jalan y. turun ke ruang tv, ketemu mas haris yang baru pulang dari gereja dan menawarkan tumpangan karena dia mw sekalian servis motor.
setelah menunggu mas haris siap, kami pun segera berangkat pukul 10 pagi. cuacanya cukup cerah namun tidak terlalu panas. saya pun diturunkan di kawasan simpang lima. mas haris melanjutkan mencari bengkel untuk servisi motor. setelah mengisi amunisi dompet di atm, saya pun mencari target pertama saya, charger hp.
tak lama, saya sudah mendapatkan apa yang saya cari. lalu saya segera menuju ke toko buku untuk mencari buku yang sudah saya incar dari kemarin. namun sayang, saya tidak menemukan buku yang saya cari. setelah tergoda dengan inline skate (sepatu roda) yang juga ditawarkan di sport area (tapi urung membeli), saya pun menuju masjid besar di samping kawasan simpang lima karena waktu sudah memasuki dzuhur.
Kawasan Simpang Lima Semarang |
Masjid Raya Baiturahman Semarang |
Menara Masjid Baiturahman Semarang |
Ruang Utama Masjid Baiturahman Semarang |
1. Lawang Sewu
karena kebutuhan sudah terpenuhi, saya pun ingin ke lawang sewu karena beberapa kali ke Semarang belum berkesempatan mendatangi objek wisata satu ini. Lawang Sewu merupakan Museum Kereta Api yang pada awal didirikannya merupakan kantor pusat belanda di Semarang yang menjadi cikal bakal dunia perkretaapian indonesia.
Lawang Sewu Semarang |
Lawang Sewu berada di kawasan Tugu Muda yang berada di sebelah barat Simpang Lima. Harga tiket masuk Lawang Sewu seharga 10ribu rupiah (Des 2014). untuk menggunakan jasa guide dikenai charge 30ribu rupiah per guide. Lawang Sewu terdiri dari 3 bangunan utama yaitu Gedung A (bangunan terbesar dan terlihat dari gerbang masuk), Gedung B dan Gedung C. saat saya mengunjungi tempat ini sedang dalam proses renovasi. setelah membeli tiket, pintu masuk ada di sebelah kanan menuju area ditengah-tengah bangunan berupa lapangan. mulailah dari bangunan terkecil di sisi kanan yang merupakan gedung C yang berisikan sejarah mengenai gedung Lawang Sewu, teknik pemeliharaan hingga struktur bangunan yang ada.
Kawasan tugu Muda |
Sejarah Lawang Sewu |
sat keluar gedung C, gedung B adalah gedung yang ada di sisi kanan. saat saya kesana, gedung B dalam keadaan renovasi besar dan ruangan banyak yang kosong. masuk ke lorong gedung B dan berjalan ke sisi kiri. didalamnya terdapat foto-foto bersejarah seputar dunia perkeretaapian di Indonesia khususnya Semarang.
Gedung B Lawang Sewu |
lalu berpindah ke gedung terbesar di komplek Lawang Sewu yaitu gedung A yang berisikan barang-barang yang digunakan selama gedung Lawang Sewu masih aktif sebagai kantor pusat Kereta Api di zaman Belanda. terdapat seragam masinis dan petugas kereta, alat komunikasi dan mesin hitung, miniatur kereta hingga ruang audio visual yang memutarkan film dokumenter seputar kereta api yang aktif pada masanya.
Gedung A Lawang Sewu |
waktu yang dihabiskan untuk melihat galeri dan berfoto kurang lebih 1 jam. di sisi luar menuju pintu keluar akan ada monumen kereta api yang boleh dinaiki untuk berfoto.
Miniatur Jembatan kereta api |
2. Klenteng Sam Poo Kong
klenteng yang berada di daerah Kedung Batu ini terbuka untuk umum. tiket masuknya seharga 3ribu rupiah saja (Des 2014). tempat wisata yang masih aktif digunakan sebagai tempat sembahyang orang tionghoa ini menjadi spot bagus bagi yang suka bernarsis ria. terdapat beberapa bangunan yang berada didalam komplek klenteng.
Loket Masuk Klenteng Sam Poo Kong |
saya tidak menghabiskan banyak waktu karena memang hanya sekedar tempat untuk berfoto sebagai bukti pernah ke Semarang. 4 bangunan utama bisa terlihat dari lapangan besar yang berada ditengah komplek. untuk memasuki ke 4 bangunan tersebut dikenai biaya tambahan sebesar 20rb rupiah. saya sendiri urung masuk karena dari luar pun masih bisa berfoto dengan latar belakang ke 4 bangunan tersebut.
Panorama Klenteng Sam Poo Kong |
selain itu ada jasa berfoto menggunakan pakaian khas tionghoa yang dominan oleh warna merah layaknya panglima dan permaisuri dari negeri tiongkok. biaya yang dikenakan seharga 80ribu rupiah per orang (Des 2014). waktu yang dihabiskan untuk berfoto dan menikmati pemandangan sekitar kurang lebih 30 menit.
Gerbang Klenteng Sam Poo Kong |
Patung Sam Poo Kong |
puas berfoto dan menikmati arsitektur klenteng yang megah. saya pun segera beranjak dan kembali ke tengah kota. setelah bertanya dengan petugas, ternyata ada angkot kuning yang menuju pasar Karang Ayu. jika tau dari awal, saya lebih memilih naik angkot daripada taksi. hehehe
tiba di karang ayu dan membayar 3rb rupiah, saya lanjut naik angkot Karang Ayu - Penggaron yang melewati Kawasan Tugu Muda. yup, kembali lagi ke Lawang Sewu. dari situ saya menuju ke Mall Paragon dengan berjalan kaki. jadi jika keluar dari Lawang Sewu, langsung ke kanan dan berjalan di sepanjang trotoar yang sangat lebar. saya sangat suka jika trotoar pejalan kaki lebar dan bersih. melewati balaikota Semarang dan tibalah saya di Mall Paragon karena ingin bertemu dengan kawan yang sedang asyik nongkrong di kafe.
so, hari ini cukup puas berkeliling kota Semarang. setidaknya sudah 2 tempat wisata baru yang saya kunjungi selain dari simpang lima yang sudah terlalu sering. hehehe. sempat ditawarkan oleh supir taksi ke goa Kreo. objek wisata berupa gua monyet dan terdapat waduk buatan yang baru dibuat untuk menambah daya tarik wisata. namun karena akses yang terbatas dan saya kurang berminat akhirnya disimpan sebagai destinasi berikutnya di lain waktu.
Semarang, 15 Desember 2014
@ZuhriUtama
0 comments:
Post a Comment